Jumat, 29 Mei 2015

letak dan aktivitas ekonomi di kampung cipanaya


1. Letak geografis kampung cipanaya desa Pangsor



Kampung Cipanaya terletak di Desa Pangsor  Rt.19.Rw.06,Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kampung Cipanaya sendiri terletak di daerah pedataran pada ketinggian 25 m dpl dengan rincian data sebagai berikut :
 
Luas Wilayah                             :
 30,815 ha
Jumlah penduduk laki laki         : 
213 orang
Jumlah Penduduk Perempuan    : 
205 orang
Total Penduduk                        
 418 orang

Batas-Batas Wilayah :
 -Bagian Utara                      
 :  Desa pangsor
- Bagian Selatan                   
 Cicondong Desa Sukamulya
- Bagian Barat                        :  Bunut Rt.18
- Bagian Timur                       :  Desa
Gunung sari

Orbitasi :
- Jarak dari
pusat Desa pangsor  800  m
- Jarak dari Pusat K
ecamatan     3  km
- Jarak dari Pusat
Kabupaten      15  Km
- Jarak dari Pusat
Propinsi          :  200 Km



2. Aktivitas Ekonomi 


   a.Pertanian

        Bercocok tanam merupakan kegiatan ekonomi utama masyarakat kp.cipanaya. Hal tersebut didukung oleh daerahnya yang sangat luas yang cocok untuk dipergunakan bercocok tanam. Hasil tani utama masyarakat kp.Cipanaya adalah padi dan palawija.banyak masyarakat di desa ini yang sangat mengandalkan penghasilan mereka dari sektor ini. 
Pada lingkungan kp.cipanaya ini rata-rata penduduknya mengandalkan mata pencaharian dari sektor pertanian yang berupa pesawahan dan perkebunan.Dalam sektor pertanian, sebagian besar penduduk desa pangsor beraktivitas sebagai petani, dari mulai proses produksi, pra panen sampai pasca panen. Namun, sawah yang mereka garap bukan sawah sendiri, jadi para petani disini hanya berperan sebagai buruh tani karena tidak sanggup untuk memproduksi sawah sendiri dikarenakan harga produksi yang tidak terjangkau, dengan  sistem bagi hasil, itupun tergantung dari panen yang mereka dapat karena terkadang terdapat kendala-kendala mulai pra panen dan pasca panen, contohnya: hama, hama itu sendiri dapat mempengaruhi hasil panen atau kadang kala panen tersebut gagal. Pembasmian hama dilakukan dengan pestisida, namun terkadang itupun bukan solusi.
Dengan adanya kegiatan dipesawahan sangatlah bermanfaat untuk warga sekitar agar mereka mempunyai kegiatan  yang sebagai nilai tambah untuk warganya tersebut. Karena tidak banyak juga sebagaian kecil warga pangsor hanya mengandalkan dari satu pekerjaan saja contohnya: buruh. Dan kita ketahui penghasilan buruh sangat kecil untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, para pemuda nya pun sebagian tidak memiliki pekerjaan.
Ukuran pesawahan yang mereka miliki yaitu rata-rata 1 bata yaitu 3,75 meter x 3,75 meter,  1 bau berkisaran 400 bata – 500 bata, 1 hektar yaitu 700 bata. Panen padi yang biasanya menghasilkan 7 kwintal/100 bata. 5 ton/1 hektar, 3,5/1 bau. Dan harganya berkisaran Rp. 550.000/kwintal, dan Rp. 5.500.000/ton dengan waktu panen yang 4 bulan. Dalam pengolahan tanah itu sendiri menggunakan traktor sewaan dengan harga Rp. 10.000 /bata.

    b.Perkebunan

Potensi lainnya dari bidang agrikultur di kp.cipanaya adalah perkebunan rambutan, hampir di sepanjang jalan kampung ini terdapat deretetan pepohonan rambutan yang terkenal berkualitas bagus,sebagian jenis rambutan disini berjenis rambutan rafiah,binjai,aceh, karena kualitasnya yang bagus. Usia produktif pohon rambutan terbatas pada usia 10 sampai 15 tahun, diatas itu biasanya pohon rambutan hanya berbuah sedikit sehingga setiap pohon rambutan yang mulai menua dijual untuk dijadikan kayu bakar.
         Rata-rata masyarkat disini memiliki 15 pohon rambutan, dan setiap kali panen para pemilik mampu meraup pendapatan bersih sekitar Rp.15.000.000 ataupun lebih.
Panen hasil kebun mereka setahun sekali sesuai musimnya. Hasil panen rambutan di kampung ini sangat melimpah dan berkualitas bagus dikarenakan cuaca dan lingkungan yang mendukung. Hasil dari panen rambutan biasanya di dibeli oleh tenggkulak(bandar) dan biasanya oleh tengkulak di bawa kedaerah atau kota lain misalya ke bandung ,garut ,jakarta tasikmalaya.dan ada juga tenggkulak yang membawanya kenegara-negara timur tengah atau namaya di ekspor ke luar negri.
Selain rambutan, masyarakat disini juga mendapat penghasilan lainya dari penjualan kayu dari pohon abasia. Biasanya pohon abasia berfungsi sebagai bahan dasar bangunan. Kualitas dari pohon kayu abasia juga tidak kalah bagus dibandingkan dengan pohon kayu lainnya.

     c.Sektor ekonomi lainnya

         Selan sektor-sektor diatas, terdapat mata pencaharian lainnya seperti peternak ayam boiler,ayam kampung,bebek,dan menjadi pengerajin bambu seperti tusuk sate dan sapu lidi. Akan tetapi mayoritas masyarakat menjadi pembuat tusuk sate, karena hampir setiap rumah melakukannya.   Pembuatan tusuk sate ini hanya sebagai mata pencaharian sampingan. Hasil tusuk sate yang telah selesai dikerjakan akan diserahkan dan dikumpulkan kepada bandar, rata-rata pembuat tusuk sate ini mempunyai bandar yang sama . Para bandar akan menghargai hasil tusuk sate Rp.4000 per ikat untuk hasil tusuk sate yang bulat dan Rp.3000 per ikat untuk hasil tusuk sate yang pipih. Tusuk sate dipasarkan di Subang dan sekitarnya.
            Untuk peternakan ayam boiler di kp.cipanaya baru ada beberapa orang saja yang menggelutinya.tetapi untuk ayam kampung dan bebek hampir setiap rumah  Biasanya para peternak ini menjalankan usahanya dengan cara kemitraan, baik bermitra dengan orang lain diluar desa atau luar daerah.
            Penyebab jarangnya masyarakat kurang tertarik untuk berternak adalah dalam sistem pengolahan limbah, namun hal ini dapat diatasi dengan menjadikan limbah tersebut sebagai pupuk kandang. Hal ini jugalah yang dapat menjadi penghasilan tambahan bagi peternak. Penghasilan bertambah, kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitarpun tetap terjaga.


3.Kebudayaan


       Kebudayaan merupakan sebuah hal yang dapat dijadikan ciri khas akan sebuah daerah. Kebudayaan bisa berupa kesenian tari, lagu, bahasa, dll. Setiap daerah di Indonesia bisa dikatakan memiliki kebudayaan yang khas. Begitu pula kp.cipanaya
Kp. Cipanaya Desa Pangsor, yang berada di kabupaten subang, memiliki kebudayaan sunda yang cukup erat. Hal ini dapat dibuktikan karena letak yang berada di provinsi Jawa Barat. Budaya sunda juga dapat terlihat dari bahasa yang biasa digunakan oleh warga kp.cipanaya adalah bahasa sunda. Selain itu, budaya sunda juga dapat terlihat saat terdapat acara sakral, mereka menggunakan konsep Kerajaan Padjadjaran.
       Selain hal itu, di kp.cipanaya juga memiliki kebudayaan yang khas yaitu berupa kesenian yang ada dan pernah terjadi disini. Yaitu TUTUNGGULAN.
TUTUNGGULAN adalah sejenis kesenian yang langka,dan menggunakan alat musik ya yaitu LISUNG. Lisung sendiri terbuat dari kayu yang di lubangi tengah nya meyerupai kentongan pos ronda tapi ini ukuran nya  lebih besar.cara menggunakannya pun unik yaitu dengan cara di ketuk-ketuk menggunakan  halu (kayu berukuran 1.5 meter),dan dimain kan oleh 10 orang atau 12 orang.pokok ny aunik deh kalau mau tau main aja ke kampung cipanaya ya....he...he....